KELAS : XII IPA
KELOMPOK III:
SMA AL
BALADUL AMIN KANDANGAN
HULU SUNGAI
SELATAN
TAHUN AJARAN
2012 / 2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
jualah akhirnya tugas pra proposal ini dapat diselesaikan dengan
ketentuan dan kemampuan yang ada.
Tugas pra proposal ini berjudul “PRA Proposal Pengaruh Nutrisi Pada
Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau” yang dimaksudkan untuk memenuhi salah
satu tugas dari guru mata pelajaran biologi. Tugas makalah yang telah kami
selesaikan ini tentu tidak terlepas bantuan arahan serta bimbingan dari Ibu Dra.Hj.Tri krisnawati selaku
pengajar biologi. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Pada kesempatan ini kami juga
mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak dalam
menyusun makalah ini yaitu kepada;
1.
Orang tua yang telah mendukung dalam
penyelesaian makalah ini.
2.
Teman-teman yang telah memberikan
masukan-masukan yang sangat berarti bagi kelompok kami.
Kami menyadari adanya berbagai
kekurangan yang terdapat didalam tugas makalah kami ini, untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangatlah kami harapkan. Mudah-mudahan proposal
ini akan dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.
Kandangan, 5
September 2012
Penyusun
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya
berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan
ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis
menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan
bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik . komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain : udara, gas, angin, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik . komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain : udara, gas, angin, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
(Proses
pertumbuhan biji kacang hijau)
Tumbuhan
memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya. Nutrisi yang dibutuhkan dalam
jumlah banyak disebut unsur makro ( makronutrien ). Unsur makro misalnya
karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, posfor dan
magnesium. Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur
mikro ( mikronutrein ). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan ,
seng, tembaga, molibdenum. Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat
tumbuhan hidup menyebabkan tumbuhahan mengalami defisiensi. Defisiensi
mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
Tanah yang subur adalah tanah yang
dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang diperlukan tumbuhan selama masa
pertumbuhannya karena kandungan yang ada didalam unsur hara sangatlah penting
bagi tumbuhan.Tanaman memerlukan kondisi tanah tertentu untuk menunjang
pertumbuhannya yang optimum.Kondisi tanah tersebut meliputi faktor kandungan
air, udara, unsur hara dan penyakit. Kandungan unsur hara dalam bentuk ion pada
setiap jenis tanah itu berbeda sehingga apabila salah satu faktor tersebut berada
dalam kondisi kurang menguntungkan maka akan mengakibatkan terhambatnya
pertumbuhan tanaman yang disebut difisiensi, seperti batang tidak tumbuh, daun
berwarna kekuningan, tumbuhan berwarna pucat, memiliki bercak kemerahan pada
daun, dan akhirnya tanaman tersebut akan mati.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah
jenis tanah berpengaruh
terhadap proses pertumbuhan dan perkembangantanaman kacang hijau ?
2.Bagaimanakah
pengaruhberbagai jenis tanah terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
hijau?
3.Tanaman pada jenis tanah manakah yang dapat tumbuh dan berkembang
lebih cepat dan subur? Mengapa demikian ?
4.Tanaman pada jenis tanah manakah yang tidak dapat tumbuh dan
berkembang lebih lanbat atau tidak subur ? Mengapa demikian ?
1.3 Tujuan penelitian
Adapun tujuan kami melakukan penelitian ini sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahuiapakah jenis tanah
berpengaruh terhadap pertumbuhandan
perkembangan tanaman kacang
hijau.
1.3.2 Untuk mengetahui pengaruh berbagai
jenis tanah terhadap pertumbuhandan
perkembangan tanaman
kacang hijau.
1.3.3 Untuk mengetahui jenis tanah manakah yang dapat tumbuh dan
berkembang lebih cepat dan subur.
1.3.4 Untuk mengetahui jenis tanah
manakah yang dapat
tumbuh dan berkembang lebih lambat dan tidak subur.
1.4 Batasan Masalah
Pada batasan masalah kali ini, kami
hanya membahas tentang pengaruh berbagai jenis tanahdan nutrisi terhadap peran pertumbuhan dan perkembangan,
namun sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
seperti suhu, cahaya, kelembaban dan air.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari
penelitian ini antara lain:
1.
Mengetahui apakah jenis-jenis tanah
berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tanaman kacang hijau.
2.
Mengetahui pengaruh berbagai jenis
terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tanaman kacang hijau.
3.
Mengetahui jenis tanah manakah yang
dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat dan subur.
4.
Mengetahui jenis tanah manakah yang
dapat tumbuh dan berkembang lebih lambat atau tidak subur.
5.
Sebagai bahan penelitian labih
lanjut.
1.5 Waktu
dan Tempat Penelitian
1.
Waktu :
·
Hari:
Senin– Senin
·
Tanggal:
27 Agustus 2012 – 3 September 2012
·
Jam
: 17.00 Wita
2.
Tempat Penelitian
Penelitian ini
dilakukan di Asrama Baladul Amin , sekitar kamar 6.
1.6 Hipotesis
Perbedaan
jenis tanah dapat memepengaruhi tumbuhan dan perkembangan bijikacang hijau.
Dari 4
(empat)
jenis tanah yang kami teliti yaitu; tanah humus, tanah gunung, tanah liat, dan tanah pasir. Maka kami memperkirakan biji yang
paling cepat atau pertama kali tumbuh menjadi pertama kali tumbuh menjadi
kecambah adalah biji yang di tanam pada tanah humus, karena pada tanah humus
banyak mengandung unsur hara yang di
perlukan selama biji kacang
hijau mengalami pertumbuhan.
Kedua
adalah biji kacang hijau yang di tanam pada pasir karena pasir memiliki celah
yang mudah untuk di tembustunas(kecambah) dari biji kacang hijau saat
pertama kali tumbuh dan tanah pasir juga
banyak mengandung unsur hara,air sungai yang mengalir dari hulu ke hilir
membawa berbagai jenis unsur hara yang akhirnya akan bercampur tanah pasir yang
ada di tepian sungai.
Ketiga adalah biji kacang hijau yang di
tanam pada tanah liat,tanah
liat
juga memiliki unsur hara yang relatifcukup sehingga biji kacang hijau dapat
mengalami pertumbuhan seperti jenis jenis tanah lain yang mengandung
banyak unsur hara. Dan
yang terakhir (keempat)
adalah biji kacang hijau yang di tanam pada tanah gunung,tanah gunung tidak memiliki celah yang mudah di
tembus tunas dan tidak mudah untuk resapan air sehingga tanaman kacang hijau
tidak tumbuh dengan normal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Apakah yang dimaksud dengan unsure
hara tanah ?
Sumber tanaman lengkap bagi tanaman
adalah unsur hara, ada 16 unsur
harayang mutlak dibutuhkan tanaman (unsur hara esensial) untuk mendukung
pertumbuhannya, 3 diantaranya sudah tersedia di alam yaitu O2 (oksigen), C
(karbon), H (hydrogen) ketiganya dapat bebas diperoleh dari udara dan air yang
merupakan salah satu bahan penyusun tanah. Namun ketigabelas unsur hara lainnya
sering menjadi masalah bagi pertumbuhan tanaman jika kebutuhan unsur-unsur
tersebut tidak terpenuhi atau kurang. Seperti pada makhluk hidup lainnya makanan mengandung nutrient yang berfungsi
sebagai sumber energi
dan sumber materi untukmenyintesis
berbagai komponen sel. Tumbuhan mengandung nutrient berupa air, karbon dioksida
dan meniral serta unsure lainnya. Unsure hara mineral banyak terdapat dalam
tanah dan merupakan unsur hara yang lengkap. Unsur hara dapat dibedakan hara
makro/makronutrient, hara mikro/mikronutrient, dan hara tambahan. Tumbuhan
memperoleh makanannya dengan melakukan fotosentesis dan asupan unsur hara serta
air yang masuk dalam tubuh. Hasil dari fotosentesis inilah yang akan membuat
tumbuhan dapat bertumbuh dan berkembang.
2.2Jenis-jenis
tanah
1.
Tanah
humus
Secara sederhana tanah humus didefinisikan sebagai material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan
ataupun ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang
akhirnya berubah menjadi humus (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah yang
berada dalam keadaan stabil, dan berwarna coklat kehitaman. Sedangkan secara
lebih kimia, humus didefinisikan sebagai suatu komplek organik makromolekular yang mengandung
banyak cincin dan subtituen-subsituen polar seperti fenol, asam karbosilat, dan
alifatik hidroksida.
Ciri-ciri
tanah humus
-
Berada dipermukaan tanah
-
Warnanya gelap
-
Terbentuknya dari pembusukan sisa
makhluk hidup
-
Sangat bagus untuk pertanian/bercocok
tanam
2.
Tanah
gunung
Tanah
gunung
adalah tanah yang butiran-butiran saling lengket atau melekat. Tanah gunung memilki tipe butiran-butiran
tanah yang halus menyerap air dan jarang bisa ditanami oleh; tumbuhan.
Tanah gunung
merupakan suatu zat yang terbentuk dari partikel-partikel yang sangat kecil
terutama dari mineral-meneral yang disebut kaolinet, yaitu persenyawaan dari oksida
alumunia (Al2O3), dengan oksida silica (SiO2) dan air (H2O).
Ciri-ciri tanah gunung :
-
Berwarna kuning kecoklatan
-
Mudah dibentuk
-
Sulit dilalui air
-
Butiran tanahnya halus
-
Tidakbagus untuk bercocok tanam
3.
Tanah liat
Tanah
liat adalah tanah yang strukturyang
besar seperti bongkahan. Tanah liat memilki tipe
butiran-butiran tanah yang keras.
Ciri-ciri tanah liat :
-
Berwarna ke abu-abuan
-
Apabila
kering mudah dilalui air
-
Butiran tanahnya keras dan lengket
4.
Tanah pasir
Tanah
pasir memiliki ciri-ciri yaitu mengandung butiran pasir yang sangat banyak,
meski tanah pasir ini mudah menyerap air akan tetapi sangat sulit untuk
ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan.
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat
kurang baik bagi tanaman kerena terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen
yang memiliki butiran kasar dan berkerikil.
Ciri-ciri
tanah pasir :
-
Terdapat banyak butiran pasir
-
Sangat mudah dilalui air
-
Sedikit mengandung bahan organik
-
Tidak bagus untuk bercocok tanam
2.3
Kandungan unsur hara tanah
Beberapa
unsure hara yang diperlukan tanaman : karbon (c), hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium,
belerang, besi, mangan, boron, Mo, tembaga, seng, dan klor. Unsure hara
tersebut tergolong unsure hara esensial. Berdasarkan jumlah kebutuhan bagi tanaman,
di kelompokan menjadi 2 , yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur
hara makro adalah unsur hara yang di perlukan tanaman dalam jumlah besar.
Sedangkan unsur hara mikro adalah unsure hara yang di perlukan tanaman jumlah
yang relative kecil. Unsur hara makro meliputi N,P,K,Ca,Mg, dan S. Sedangkan unsure hara meliputi Fe,
Mn B, Mo, Cu, Zu dan Cl.
Berikut
beberapa
penjelasan ion-ion unsure hara yang di perlukan tumbuhan :
a. Besi
(Fe)
merupakan unsur mikro
yang di serap dalam bentuk ion feri (Fe3+) ataupun fero (Fe2+). Fe dapat di
serap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik). Khelat Fe yang
bias digunakan adalah Fe-EDTA, fe-DTPA dan khelat yang lain. Fe dalam tanaman
sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma. Penyerapan Fe lewat
daun dianggap cepat dibandingkan dengan
penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang mengalami defensial Fe.
Fungsi Fe antara lain sebagai penyusun kloropil, protein, enzim, dan peran
dalam perkembangan kloroplas.gejala defenisi yang tampak adalah pada daun muda,
mula-mula secara bertempat-tempat daun berwarna hijau pucat dan kekuningan.
Menyebabkan kenaikan kadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom
secara drastis.
Penurunan kadar pigmen dan protein disebabkan oleh kekurangan Fe. Juga akan
mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim, sedangkan tulang daun tetap
berwarna hijau serta jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang daun
terjadi klorosis yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi warna kuning da
nada pula yang menjadi warna putih. Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana
pemindahan electron dalam proses tersebut misalnya reduksi N2, reduktase
solfat, reduktase nitrat. Kekurangan Fe menyebabkan terhambatnya pembentukan
klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna.
b. Mangan
(Mn)
Mangan
diserap dalam bentuk ion Mn++. Seperti hara mikro lainya, Mn dianggap dapat
diserap dalam bentuk kompleks khelat dan pemupukan Mn sering disemprotkan lewat
daun. Mn dalam tanaman tidak dapat begerak atau beralih tempat dari logam yang
satu ke organ yang lain membutuhkan. Mangan terdapat dalam tanah berbentuk
(MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3) dan rhodoinit (MnSiO3). Mn dilepaskan dari
bantuan terutama pyrolusit (MnO2) dan manganit (MnO(OH)). Mn merupakan penyusun
ribosom dan juga mengaktifkan polimerasi,
sentesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim
utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosentesik yang normal dalam kloroplas, ada indikasi
dibutuhkan dalam sentesis klorofil. Defesiensi unsur Mn pada tanaman antara
lain adalah pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muds
mirip kekahatan Fe tapi lebih
banyak menyebar sampai ke daun yang
lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan
garis-garis pada bagian tengah dan
pangkal daun muda,split seed pada tanaman lupin.
c. Seng
(Zn)
Zn diserap oleh tanaman
dalam bentuk ion Zn++ dan dalam tanah alkalis mungkin diserap dalam bentuk
monovalent Zn(OH). Di samping itu, Zn diserap dalam bentuk kompleks khelat,
misalnya Zn-EDTA. Seperti unsure mikro lain, Zn dapat diserap lewat daun. Kadar
Zn dalam tanah berkisar antara 16-300 ppm,sedangkan kadar Zn dalam tanaman
berkisar antara 20-70 ppm. Fungsi Zn antara lain : pengaktif enzim anolase,
aldolase, asam oksalat dekarboksilase, lasetimase, sistein desulfihidrasi,
histidin dan peptidase. Juga berperan dalam biosentesis auxin, pemanjangan sel dan ruas batang.
Adapun Zn antara lain : tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil
dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier
serta adanya nekrosis. Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran
yang berlebihan sering menyebabkan
ketersediaan Zn menurun. Tanah yang mempunyai pH tinggi sering menunjukan
adanya gejala definsiasi Zn. Terutama pada tanah berkapur.
d. Tembaga
(Cu)
Tembaga (Cu) diserap
dalm bentu ion Cu++ dan mungkin dapat diserap dalam bentuk senyawa kompleks
organic. Dalam getah tananman baik dalam xylem maupun floem hamper semua Cu
membentuk kompleks senyawa dengan asam amino. Cu dalam akar tanaman dan dalam
xylem > 99% dalam bentuk kompleks. Kebnyakan Cu terdapat dalam kloroplas (>50%) dan di
ikat oleh plastosianian. Hara mikro Cu berpengaruh pada klorofil, karotenoid,
plastokuinom dan plastosianin. Fungsi dan peranan Cu antara lain :mengaktipkan
enzim sitokrom-oksidase, asam butirat-fenolasi dan lactase. berperan dalam
metabolisme proteien dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman
generative, berperan terhadap fiksasi N secara
simbiotis dan penyusun lignin. Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu
antara lain :pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dab
kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta batang dan tangkai daun
lemah.
e. Molibdenum
(Mo)
Molybdenum diserap
dalam bentuk ion MoO4-. Variasai antara titik kritik dengan toksis relatif
besar. Bila tanaman terlalu tinggi, selain toksis bagi tanaman juga berbahaya
bagi hewan yang memakannya. Umumnya tanah mineral cukup mengandung Mo. Tanah yang disewahkan menyebkan
kenaikan ketersediaan Mo dalam tanah. Hal ini disebabkan kerena dilepaskannyaMo
dan dari ikatan Fe (III) oksida menjadi Fe(II) oksida hidrat fungsi Mo dalam
tanaman adalah mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xanthine
oksidase. Gejala yang timbul kerena kekurangan Mo hamper menyerupai kekurangan
N. kekurangan Mo dapat menghambat pertumbahan tanaman, daaun menjadi pucat dan
mati dan pembentukan bunga terlambatgejala defisiensi Mo dimulai dari daun
tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering kelayuan, tepi daun menggelung dan
daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat, maka lamina hanya terbentuk sedikit
sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih dominan.
f. Boron
(B)
Boron
dalam tanah terutama sebagai asam borat (H2BO3) dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm. Boron dalam tanah umumnya
berupa ion borat hidrat B(OH)4-. Boron yang tersedia untuk tanaman hanya
sekitar 5%dari kadar totol boron dalam tanah. Boron ditranportasikan dari
larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran masa dan difuse. Selain
itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik. Boron juga banyak
terjerap dalam kisi mineral lempung melalui proses subsitusi isomorfik dengan
A13+ dan atau Si4+. Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain
turmalin (H2MgNaAl3(BO)2Si4O2)O20 yang mengandung 3%-4% boron. Fungsi boron
dalam tanaman antara lain berperan dalam metabolisme asam
nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin. Disamping itu boron juga
berperan dalam pembelahan, pemanjangan, dan deferensiasi sel, permeabilitas
membran dan pekecambahan serbuk sari. Gejala defisiensi hara mikro ini antara
lain : pertumbuhan terhambat pada jaringan merestematik (pucuk akar), mati
pucuk (die back), mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang sangat rentan,
mudah terserang penyakit.
g. Klor
(Cl)
Klor merupakan unsur yang diserap
dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap pula berupa gas atau
larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Kadar Cl dalam tanaman sekitar
2000-20.000
ppm berat tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik pada tanaman adalah antara
340-1200 ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara mikro. Klor dalam tanah
tidak di ikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah tercuci oleh air
drainase. Sumber Cl sering berasal dari air hujan, oleh kerena itu, hara Cl kebamyakan
bukan menimbulkan defisiensi, tetapi justru menimbulkan masalah keracunan
makanan. Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmoses
sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion
lain.
2.4 Apakah yang dimaksud dengan
pertumbuhan dan perkembangan ?
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas
kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis)
dan tingkat kedewasaan.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.
.
Pertumbuhan terbagi dua yaitu;
·
Pertumbuhan
primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem
primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh prmer yang
terdapat pada ujung akar dan ujung batan dimulai sejak tumbuhan masih berupa
embrio.
·
Pertumbuhan
sekunder
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem
sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan cambium yang bersifat
meristematik
2.5 Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
1. Faktor internal
Faktor internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri yaitu meliputi gen dan hormon.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan, makanan(nutrisi), suhu.
Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan, makanan(nutrisi), suhu.
2.6 Apakah yang dimaksud dengan makanan?
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi
untuk mensintesis berbagai komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air
saja yang dibutuhkan tumbuhan untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga
beberapa unsur unsur minerel. Adapun menurut jumlah yang di butuhkan oleh
tubuh, unsur mineral ini dibedakan menjadi 2:
- Makroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen, sulfur, nitrogen, fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.
- Mikroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalm jumlah sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum, boron dan nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor yaitu reaksi enzimatik dalam tumbuhan.
- Makroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen, sulfur, nitrogen, fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.
- Mikroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalm jumlah sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum, boron dan nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor yaitu reaksi enzimatik dalam tumbuhan.
BAB
III METODE PENELITIAN
3.1
Rancangan Penelitian
A.
Alat
1.
4(empat) buah gelas ukuran besar, sebagai
tempat untuk menanam
2.
Penggaris,
untuk mengukur tinggi batang, panjang daun, serta panjang akar pokok.
3.
Gelas
kimia, sebagai alat pengukur volume air dalam menyiram tanaman.
4.
Alat
tulis.
5.
Pisau
dan gunting
B.
Bahan
1.
Bahan
yang digunakan yaitu 40(empat puluh) biji kacang hijau, dengan ukuran
dan berat yang hampir sama.
2.
Tanah,
sebagai media tanam: humus, gunung, liat,dan pasir.
3.
Air
untuk menyiram tanaman.
C.
Cara
kerja penelitian
1.
Pertama-tama
kita siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2.
Rendam
biji kacang hijau dalam air kurang lebih 7 jam.
3.
Kemudian
tiriskan biji kacang hijau yang telah direndam tersebut.
4.
Pilihlah
biji kacang hijau yang ukurannya lebih besar dan lebih tua.
5.
Siapkan
4 buah gelas plastik berukuran besar yang telah dilubangi, lalu isi setiap
gelas tersebut dengan jenis tanah yang berbeda-beda, yaitu dengan tanah humus,
tanah gunung, tanah liat,dan tanah pasir.
6.
Lalu
tanamkan 10 biji kacang hijau pada setiap gelas dengan beraturan agar mudah
saat mengambil data.
7.
Beri
nomor disamping gelas secara berurutan pada setiap biji kacang hijau tersebut.
8.
Siram
tanaman dengan rutin 1 kali sehari pada sore hari dengan takaran 50 ml setiap
gelas.
9.
Amatilah
perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi pada setiap biji kacang hijau yang
telah ditanam pada jenis tanah yang
berbeda selama satu minggu.
10. Terakhir, kumpulkan semua data dan buatlah laporannya.
D.
Objek penelitian
Objek Penelitian adalah berupa biji kacang hijau yang masih segar.
Objek Penelitian adalah berupa biji kacang hijau yang masih segar.
E.
Variabel
·
Variabel Manipulasi: menggunakan
media tanam yang berbeda-beda, dilakukan dengan cara menanam biji kacang hijau
pada berbagai jenis tanah yang sudah ditentukan.
·
Variabel
Respon: Adanya perbedaan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada
biji kacang hijau yang diukur setiap hari.
·
Variabel
Kontrol:Berupa jenis biji kacang hijau, suhu ruangan, takaran pemberian
air dan intensitas cahaya yang sama.
3.2
Teknik Pengumpulan Data
Teknik observasi adalah melakukan penelitian langsung
Teknik perpustakaan adalah dengan mengunjungi perpustakaan dan mencari buku – buku yang bersangkutan
3.3
Analisa Data
Penganalisaan
data secara kuantitatif dan kualitatif akan dibahas lebih lanjut di bab
pembahasan selanjutnya.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Berdasarkan
penelitian yang telah kami lakukan terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau pada berbagai jenis tanah berikut data hasil penelitian
kami tersebut :
Pengukuran dalam satuan cm
A.
Tanah Humus
Rata-rata
(cm)
|
Hari Ke
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
Panjang batang
|
-
|
0,76
|
2,92
|
5,47
|
7,66
|
9,95
|
11,2
|
Panjang daun
|
-
|
-
|
0,62
|
2,8
|
3,52
|
3,9
|
4,32
|
Lebar daun
|
-
|
-
|
0,22
|
1,79
|
1,91
|
1,98
|
2,18
|
B.
Tanah Gunung
Rata- rata (cm)
|
Hari Ke
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
Panjang batang
|
-
|
0,73
|
1,7
|
3,92
|
5,05
|
5,8
|
6,4
|
Panjang daun
|
-
|
-
|
0,87
|
1,83
|
2,16
|
2,82
|
3,15
|
Lebar daun
|
-
|
-
|
0,32
|
0,7
|
0,97
|
1,21
|
1,4
|
C.
Tanah Liat
Rata- rata (cm)
|
Hari Ke
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
Panjang batang
|
-
|
0,59
|
2,81
|
5,31
|
6,8
|
7,15
|
7,9
|
Panjang daun
|
-
|
-
|
1,49
|
2,7
|
3,29
|
3,45
|
3,75
|
Lebar daun
|
-
|
-
|
0,5
|
1,29
|
1,43
|
1,61
|
1,7
|
D.
Tanah Pasir
Rata- rata (cm)
|
Hari Ke
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
Panjang batang
|
-
|
0,76
|
2,75
|
5,22
|
7,34
|
9,08
|
10,34
|
Panjang daun
|
-
|
-
|
1
|
2,43
|
3
|
3,28
|
3,95
|
Lebar daun
|
-
|
-
|
0,43
|
1,1
|
1,45
|
1,72
|
1,85
|
Berikut
gambaran kami tentang seluruh kriteria tanaman kacang hijau pada berbagai jenis
tanah.
1.
Tanah Humus
Dari
10 tanaman kacang hijau yang kami tanam dan teliti berikut ciri-cirinya:
a. Tinggi
batang
Tinggi
batang antara lain11,5 cm,
11,8 cm, dan 12 cm.
b. Warna
batang
Warna batang hijau tua keungu-unguan.
c.
Panjang
daun
Panjang daun ± 2,2 cm.
d.
Jumlah daun
Jumlah daun rata-rata 2.
e. Warna
daun
Warna daunnya hijau tua.
f. Lebar
daun
Lebar daun ± 1,2 cm
g. Keras
lembeknya batang
Sebagian
batang sudah menjadi keras dan mampu manopang beratnya.
h. Panjang
akar
Panjang akar kira-kira 1,5 cm.
i.
Banyaknya serabut akar
Memiliki banyak
serabut akar.
2.
Tanah gunung
Dari
10 tanaman kacang hijau yang kami tanam dan teliti berikut ciri-cirinya:
a.
Tinggi batang
Tinggi batang antara
lain 8 cm, 8,6 cm,
dan 9 cm.
b. Warna
batang
Warna batang hijau muda.
c.
Panjang
daun
Panjang daun ± 1,5 cm.
d.
Jumlah daun
Jumlah daun rata-rata 2.
e. Warna
daun
Warna daunnya hijau muda.
f. Lebar
daun
Lebar daun ± 0,7 cm
g. Keras
lembeknya batang
Batangnya keras dan sebagian berdiri
kokoh.
h. Panjang
akar
Panjang akar kira-kira 0,5 cm.
i.
Banyaknya serabut akar
Serabut akar tidak terlalu banyak.
3.Tanahliat
Dari 10 tanaman kacang
hijau yang kami tanam dan
teliti berikut ciri-cirinya:
a. Tinggi
batang
Tinggi
batang antara lain 8,5 cm, 9
cm, dan 10 cm.
b. Warna
batang
Warna batang hijau tua.
c.
Panjang
daun
Panjang daun ± 2 cm.
d.
Jumlah daun
Jumlah daun rata-rata 2.
e. Warna
daun
Warna daunnya hijau tua.
f. Lebar
daun
Lebar daun ± 0,9 cm
g. Keras
lembeknya batang
Sebagian
batang sudah menjadi keras dan mampu manopang beratnya.
h. Panjang
akar
Panjang akar kira-kira 0,8 cm.
i.
Banyaknya serabut akar
Serabut akar tidak terlalu banyak.
4.
Tanah
pasir
Dari
10 tanaman kacang hijau yang kami tanam dan teliti berikut ciri-cirinya:
a. Tinggi
batang
Tinggi
batang antara lain 10 cm,
10,5 cm, dan 11 cm.
b. Warna
batang
Warna batang hijau kemerah mudaan.
c.
Panjang
daun
Panjang daun ± 2 cm.
d.
Jumlah daun
Jumlah daun rata-rata 2.
e. Warna
daun
Warna daunnya hijau muda.
f. Lebar
daun
Lebar daun ± 1 cm
g. Keras
lembeknya batang
Sebagian
batang sudah menjadi keras dan mampu manopang beratnya.
h. Panjang
akar
Panjang akar kira-kira 1,2 cm.
i.
Banyaknya serabut akar
Memiliki banyak
serabut akar.
Deskripsi penelitian:
1. Hari
pertama
ü Berkecambah,
(hipokotil tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke
permukaan tanah).
ü Akarnya
primer.
2. Hari
kedua
ü Kulit
biji tanaman mengelupas.
ü Tumbuhnya
daun namun masih berhimpit.
3. Hari
ketiga
ü Batang
mulai meninggi.
ü Daunnya
sudah tidak berhimpit lagi.
ü Akar
sekunder.
4. Hari
keempat
ü Batang
terus meninggi namun sebagian warna batang mengalami perubahan warna menjadi merah muda.
ü Warna
daun semakin tua dan mulai melebar.
ü Sebagian
batang ada yang semakin kokoh namun ada juga yang lemah karena tidak tahan
menopang berat daun.
5. Hari
kelima
ü Batang
terus meninggi dan meninggi namun sebagian warna batang mengalami perubahan
warna menjadi merah muda.
ü Warna
daun semakin tua dan menjadi keungu-unguan serta makin melebar.
ü Sebagian
batang ada yang semakin kokoh namun ada juga yang lemah karena tidak tahan
menopang berat daun.
6. Hari
keenam
ü
Sebagian tumbuhan tumbuh dengan sempurna
tetapi ada sebagian yang tidak mengalami pertumbuhan sama sekali.
7.
Hari
ketujuh
ü
Tidak jauh berbeda seperti hari keenam yaitu sebagian tumbuhan juga mengalami tumbuh dengan sempurna tetapi
ada sebagian yang tidak mengalami pertumbuhan sama sekali.
BAB V PEMBAHASAN
Berbagai
jenis tanah tertentu
dapat mempengaruhi proses pertumbuhan biji kacang hijau tersebut.Pada hari pertama, biji kacang hijau
yang di tanam di berbagai jenis tanah tidak menunjukan pertumbuhan.Namun pada
hari kedua hampir
semua biji kacang hijau yang di tanam diberbagai jenis tanah tersebut sudah
mulai berkecambah.Pada awalnya biji kacang hijau yang pertama kali
memperlihatkan pertumbuhan yang bagus adalah yang di tanam pada tanah
pasir,namun pada hari terakhir setelah
menghitung rata-ratanya ternyata yang
mengalami pertumbuhan paling bagus adalah biji yang di tanam pada tanam pada
tanah humus dan ini pun kami lihat berdasarkan beberapa kriteria yang telah kami tentukan,
antara lain tinggi batang,
panjang daun, jumlah daun,warna daun,lebar daun,warna batang,
keras lembeknya batang,panjang akar,dan
banyaknya serabut akar.
Pada
tanah humus rata-rata pertumbuhan dari hari pertama hingga hari keempattinggi
batang bertambah hingga 2
cm, sedangkan dari hari keempat hingga hari kelima rata-rata pertumbuhan tinggi
batang bertambah hingga 1,5
cm, dan pada hari kelima hingga hari terakhir pertambahan rata-rata tinggi
batang adalah sekitar1 cm. Pada tanah gunung pertambahan rata-rata pertumbuhan tanaman
kacang hijau dari hari pertama
hingga hari ketiga kurang lebih mencapai
1
cm, dari hari ketiga hingga terakhir pertambahannya kurang lebih mencapai 1,5 cm. Pada tanah liatrata rata pertumbuhan hari
pertama hingga hari ketiga
adalah sekitar 1,5 cm, dan pada hari ketiga dan keempat
rata-rata tumbuhan tinggi batang meningkat hingga kurang lebih 2,5 cm sedangkan dari hari keempat
hingga ketujuh pertumbuhan tinggi batang hanya bertambah
kurang lebih 1,5 cm. Pada
tanah pasir rata-rata pertumbuhan tanaman kacang hijau dari hari pertama hingga
keduakurang
lebih 1
cm, namun dari hari kedua
hingga kelima pertambahan tinggi hanya kurang lebih 2 cm,
dan dari hari kelima hingga hari terakhir pertambahan tingginya kurang lebih 1,5 cm saja.
Pertanyaan:
1. Apakah
jenis tanah berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau ?
2. Bagaimanakah
pengaruh berbagai jenis tanah terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau?
3. Tanaman
pada jenis tanah manakah yang dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat dan
subur? Mengapa demikian ?
4. Tanaman
pada jenis tanah manakah yang tidak dapat tumbuh dan berkembang lebih lanbat
atau tidak subur ? Mengapa demikian ?
Jawaban pertanyaan:
1. Jenis tanah jelas berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau, hal karena setiap
jenis tanah memiliki kandungan unsur hara yang berbeda-beda.
2. Pengaruh berbagai jenis tanah
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau yaitu apabila suatu
tanah yang memiliki kandungan zat unsur hara sedikit baik unsur hara makro
maupun unsur hara mikronya, maka tanaman kacang hijau tersebut tidak akan
berkembang dengan baik dengan tidak memenuhi beberapa kriteria tumbuhan yang
baik sebab tanah tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang membantu
dalam proses fotosintesis. Dan sebaliknya jika tanah mengandung unsur hara yang
banyak maka akan membantu tanaman kacang hijau itu dalam pertumbuhan dan
perkembangannya secara sempurna.
3. Tanaman yang dapat tumbuh dan
berkembang lebih cepat dan subur adalah tanaman kacang hijau yang ditanam pada
tanah humus. Hal ini karena tanah humus memiliki kandungan zat unsur hara makro
dan mikro yang paling banyak diantara yang lain sehingga sangat baik digunakan
untuk beercocok tanam. Tanah humus merupakan material organic yang berasal dari
pelapukan daun-daunan ataupun ranting-ranting tanaman yang membusuk (memiliki
dekomposisi) yang akhirnya berubah menjadi humus (bunga tanah) serta bias juga
berasal dari kotoran hewan yang kemudian menjadi tanah yang berada dalam
keadaan stabil, dan berwarna coklat kehitaman.
4. Tanaman yang tidak dapat tumbuh dan berkembang
lebih lambat atau tidak subur adalah tanaman kacang hijau yang ditanam pada
jenis tanah gunung yang merupakan tanah yang kami ambil disekitar asrama kami
sini. Sebab tanah gunung memiliki kandungan unsur hara yang relatif sangat sedikit. Sehingga tanah
tersebut tidak dapat memenuhi salah satu kebutuhan unsur hara tanaman untuk
tumbuh. Unsur hara tersebut baik unsur hara makro ataupun unsur hara mikro,
yang apabila kekurangan salah satu unsur hara tersebut akan mengalami
gejala-gejala seprti daun berwarna kuning, batang tidak kuat, akar tidak
memiliki banyak serabut, dan lain sebagainya.
BAB VI PENUTUP
6.1Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian yang telah kami lakukan maka dapat kami simpulkan bahwa berbagai
kandungan unsur hara yang terkandung pada berbagai jenis tanah itu jelas
berpengaruh, hal ini karena kandungan unsur pada setiap jenis tanah
berbeda-beda. Ada tanah yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan
tanaman secara sempurna namun ada juga yang tidak dapat memenuhi. Hal ini dapat
kami lihat dari tanaman yang cepat dan tumbuh dan subur adalah kacang hijau
yang ditanam pada tanah humus.
Sedangkan tanaman yang tidak dapat tumbuh secara baik adalah tanaman kacang
hijau yang ditanam pada tanah gunung.
Sebab tanah humus mampu memenuhi kebutuhan zat unsur hara yang diperlukan
selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut, baik unsur hara makro
ataupun unsur hara mikro. Adapun jenis tanah lainnya kemungkinan besar ada
salah satu unsur haranya yang tidak dimiliki oleh jenis tanah tersebut,
sehingga tanaman kacang hijau tidak dapat mengalami pertumbuhan dan
perkembangannya secara sempurna.
6.2 Saran
Di muka bumi ini . tumbuhan adalah sumber makanan , saran kami adalah marilah kita menjaga kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan ada di muka bumi ini. Dan semoga dengan adanya makalah yang kami buat yang berjudul “Pengaruh Nutrisi atau Makanan Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau “ para pembaca tertarik membacanya dan sebaiknya menanam tanaman pada medium tanah yang mengandung cukup besar unsur hara dan pH yang sesuai, sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengaan baik, sehat, dan kokoh. Serta semoga penelitian seterusnya akan jauh lebih baik dan sempurna.
Di muka bumi ini . tumbuhan adalah sumber makanan , saran kami adalah marilah kita menjaga kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan ada di muka bumi ini. Dan semoga dengan adanya makalah yang kami buat yang berjudul “Pengaruh Nutrisi atau Makanan Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau “ para pembaca tertarik membacanya dan sebaiknya menanam tanaman pada medium tanah yang mengandung cukup besar unsur hara dan pH yang sesuai, sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengaan baik, sehat, dan kokoh. Serta semoga penelitian seterusnya akan jauh lebih baik dan sempurna.
6.3 Daftar Pustaka
PrawironNarto,slamet.2004.Sains Biologi 1A.Jakarta:PT Bumi Aksara£
Istamar syamsuri,dkk.2004.Biologi untuk SMA Kelas X.Jakarta : Erlangga£
Istamar syamsuri,dkk.2006.Biologi untuk SMA Kelas XII.Jakarta : Erlangga£
Skhyono,1999.Seribu Pena Biologi SMU Kelas 1.Jakarta:Erlangga£
Siti,laila.2004.Biologi Sains dalam Kehidupan Kelas 1 SMA.Jakarta : Yudistira£
it so complete :) thanks
BalasHapusthank's
BalasHapus